top of page
reddeeid

Mengenal Anemia Aplastik: Penyebab, Gejala, dan Kaitannya dengan Olahraga dan Hidup Sehat


Baru-baru ini Indonesia diguncangkan dengan perginya seorang Stand Up Comedian terkenal Babe Chabita. Bahkan beberapa hari sebelum meninggal, Alm Babe Chabita masih bisa bercanda dengan temannya. Beliau terserang penyakit Anemia Aplastik, penyakit kurang darah karena autoimun yang langka.


Lalu, apa sih Anemia Aplastik itu sebenarnya? Simak artikel di bawah!


Apa itu Anemia Aplastik?


Sel darah merah

Anemia aplastik adalah kondisi langka yang terjadi ketika sumsum tulang gagal memproduksi jumlah sel darah yang cukup untuk tubuh. Kondisi ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan seseorang dan memerlukan perhatian medis yang tepat. Untuk memahami lebih lanjut tentang anemia aplastik, mari kita bahas penyebab, gejala, dan apakah ada kaitan dengan olahraga dan hidup sehat.


Penyebab Anemia Aplastik


Penyakit anemia aplastik digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu inherited aplastic anemia dan acquired aplastic anemia.


Inherited aplastic anemia adalah anemia aplastik yang diturunkan atau diakibatkan dari kerusakan gen.

 

Sedangkan acquired aplastic anemia merupakan anemia aplastik yang didapatkan oleh seseorang semasa hidupnya. Acquired aplastic anemia biasanya dialami oleh pasien dengan penyakit autoimun.


Beberapa gangguan kesehatan semasa hidup yang bisa menyebabkan anemia aplastik adalah sebagai berikut:

  • Faktor Genetik: Beberapa kasus anemia aplastik dapat disebabkan oleh faktor genetik atau turunan, di mana seseorang memiliki kecenderungan bawaan untuk mengalami gangguan pada sumsum tulang.

  • Paparan Bahan Kimia Berbahaya: Paparan bahan kimia tertentu seperti pestisida, zat kimia industri, dan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia aplastik.

  • Infeksi Virus: Infeksi virus seperti virus Epstein-Barr, HIV, atau hepatitis dapat menyebabkan gangguan pada sumsum tulang dan mengakibatkan anemia aplastik.

  • Autoimun: Pada beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh dapat menyerang dan merusak sumsum tulang, menyebabkan gangguan produksi sel darah.


Gejala Anemia Aplastik


Gejala anemia aplastik dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan mungkin termasuk:

  1. Kelelahan yang Berat: Merasa lelah secara konstan bahkan setelah istirahat yang cukup.

  2. Pucat: Kulit dan selaput lendir tampak pucat karena kurangnya sel darah merah.

  3. Mudah Memar dan Berdarah: Kulit cenderung mudah memar dan luka mungkin sulit untuk berhenti berdarah.

  4. Infeksi Berulang: Rentan terhadap infeksi karena kurangnya sel darah putih.

  5. Sesak Napas: Akibat kadar sel darah merah yang rendah, tubuh mungkin mengalami kesulitan mendapatkan oksigen yang cukup.

  6. Palpitasi Jantung: Jantung bekerja lebih keras untuk mengkompensasi kekurangan oksigen dalam darah

Kaitan dengan Olahraga dan Hidup Sehat


Olahraga

Banyak orang bertanya-tanya apakah olahraga dan gaya hidup sehat dapat mempengaruhi risiko terjadinya anemia aplastik. Olahraga dan gaya hidup sehat dapat memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan

.

Dengan olahraga teratur dapat:

  1. Membantu meningkatkan sirkulasi darah

  2. Memperkuat sistem kekebalan tubuh

  3. Mengelola stres


Ketiga manfaat olahraga di atas dapat berkontribusi pada kesehatan sumsum tulang dan produksi sel darah. Selain itu, pola makan seimbang yang kaya akan zat besi, vitamin, dan mineral lainnya juga penting untuk mendukung produksi sel darah yang sehat.


Meskipun olahraga dan gaya hidup sehat tidak dapat menjamin mencegah anemia aplastik, mereka dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dan mengurangi risiko terjadinya kondisi tersebut.


Jika kamu mengalami gejala anemia aplastik atau memiliki kekhawatiran tentang kesehatan kamu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan perawatan yang tepat ya RedDears.


2 tampilan0 komentar

Comentários


bottom of page